Pages

Senin, 09 Mei 2011

Cinta Harta dan Dunia


Al-Ghozali mengatakan, bahwa bumi ini bagi manusia sebagai tikar dan tempat tinggal atau temapt bermukim ( Al Ghozali, Ihya' 'Ulumuddzin, III, 1989:238 ). Segala sesuatu yang terdapat diatas bumi ini sebagai alat untuk memenuhi kebutuhanya. Tumbuh – tumbuhan dipergunakan oleh manusia sebagai makanan dan pengobatan. Barang – barang tambag dipergunakan untuk perhiasan, perkakas rumah dll. Binatang dijadikan kendaraan ataupun dagingnya bisa diambil dijadikan makanan. Manusia sendiri bagi manusia dapat saling membantu atau tolong menolong diatara mereka dan dapat pula memberi kesenangan, misalnya wanita bagi laki – laki atau sebaliknya laki – laki bagi wanita.Manusia menyikapi dunia adan harta ,menurut Al-Ghozali dapat dibagi menjadi dua kelompok ,yaitu pertama orang yang menciantai dunia secara berlebih – lebihan, sehingga seluruh atifitasnya terkonsentrasi dan disibukan untuk keperluan harta dunia itu. Kedua orang yang mengetahui sebab dan tujuannya untuk memerlukan dunia sehingga ia mengetahuai batas - batas keperluannya. Tipe orang kedua ini, tidak menggunakan harta dunia selain sebagai umpan binantang kendaraan , dimana ia akan berjalan bersama dengan kendaraan itu menuju kepada Allah SWT. ( Al-Ghozali,Ihya';Ulumuddin,III 1989 ) .Yang dimaksud Al-Ghozali, “binatang kendaraan” ini adalah badan manusia. Badan manusia tidak akan tahan selain dengan, makan, minum, berpakain dan tempat tinggal. Sebagaimana halnya binatang unta tidak akan bertahan untuk perjalanan haji. Selain dengan umpan air dan pakain untuk memelihara punggungnya. Orang yang lupa diri tekun mengumpulkan harta dunia diibaratkan olehnya orang yang berpergian haji dengan kendaraan unta. Ia berhenti pada suatu tempat diperjalanan, dan ia sibuk memelihara unta dengan mencarikan makan, pakain yang berwarna – warni sehingga ia lupa dan ditinggalakan oleh kafillah rombongannya. Ia lengah dan lalai dari tujuan hajinya. Dan ditinggaalnya dari rombongan binatang buas.
Apabila manusia salah dalam menyikapi harta dunia, maka kencintaannya kepada dunia akan menjadi salah satu sumber gangguan mental bagi manusia. Sepeti rakus, riya, iri hati, dengki, gila pangkat, dan lain-lainnya.
Untuk mengobati cinta harta dunia yang berlebihan , menurut Al Ghozali adalah pertama bersikap sederhana dan ekonomis dalam kehidupan sehari - harinya dan secara sederhana pula dalam membelanjakan hartanya. Kedua memeksakan kepada dirinya untuk memrasa cukup terhadap apa yang telah diperolehnya. ( Al-Ghozali,Ihya';Ulumuddin,III 1989 ).
Dan selalu ingat kepada llah bahwa Allah yang telah memberi dan sewaktu – waktu Allah akan megambilnya kembali karena harta hanyalah titipan Allah semata. Dan Allah kelak akan meminta pertanggungjawaban atas semua harta yang telah diberikan-Nya.untuk itu gunakan harta dengan sebaik baiknya dengan beramal, sodakoh, zakat dan tak lupa untuk memberi sebagian harta kepada fakir miskin karena itu merupakan haknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar